Melakukan wisata ke daerah yang terkenal sebagai
tujuan wisata favorit bisa dijadikan pilihan untuk menghabiskan liburan.
Indonesia memang kaya akan tempat-tempat yang memberikan banyak keunikan dan
keindahan. Sehingga memiliki daya magnet tersendiri untuk dikunjungi. Salah
satu kota yang memiliki beragam tempat wisata ialah Yogyakarta. Wisata di kota ini tidak kalah indahnya dengan Bali, Lombok, dan Banyuwangi. Daerah Istimewa
Yogyakarta sudah sejak lama dikenal sebagai kota tujuan wisata yang banyak
digemari.
Tidak hanya oleh wisatawan dalam negeri namun juga
mancanegara, agar kunjungan Anda semakin berkesan berikut referensi tempat
wisata paling terkenal di Kota Gudeg ini:
1. Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah bangunan luar
biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai
Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi
dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan
pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17
kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman
indah.
Ada sebuah legenda yang selalu
diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung
Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta
Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir
terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api
besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat
membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena
merasa dicurangi.
Candi Prambanan memiliki 3 candi
utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi
tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu
menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang
menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda
untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4
candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa yang terletak di
tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu
ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing
berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa).
Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda
yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di
sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi
arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi
Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Candi pendamping yang cukup memikat
adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan
kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda
merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah
putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok
itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar',
biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atauPhoenix dalam
mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna
(kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para
dewa).
Kemampuan menyelamatkan itu yang
dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai
kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta
lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga
menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi
adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan
istilah Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga memiliki relief candi
yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita
Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah
pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan,
kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru
digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli
menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola
lingkungannya.
Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru
kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi
lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali
mengembangkan konsep Tri Hita Karanauntuk pelestarian lingkungan dengan melihat
relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada
gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa
relief yang ada di Prambanan telah mendunia.
Kalau cermat, anda juga bisa melihat
berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di
Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat
mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul
Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu
sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut
Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta?
Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang
pun yang bisa memecahkan misteri itu.
Nah, masih banyak lagi yang bisa
digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah,
anda bisa beristirahat di taman sekitar candi.
Alamat Candi Prambanan: Prambanan, Daerah Istimewa
Yogyakarta | (0274) 496401
Peta Lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -7.751919,110.492006
2. Air Terjun Sri Gethuk
Eksotisme Grand Canyon di daerah utara
Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon
merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh
aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green
Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni
aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah
yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga
menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai
dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air
terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.
Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah
satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda
harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan
kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam.
Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang
rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat
parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama
yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan
nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai
Oya.
Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum
naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan
keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai.
Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari
mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun
Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut
merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan
milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri
Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering
mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.
Keterangan:
Wisata Air Terjun Sri Gethuk sepenuhnya dikelola oleh masyarakat Desa
Bleberan
Alamat Air Terjun Sri Gethuk: Bleberan Playen, Kab.
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -7.945841,110.487665
3. Gua Jomblang
Gua Jomblang merupakan salah satu dari ratusan
kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan serta keindahan tak
terbantahkan. Berlokasi di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang
memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu,
Pacitan, Jawa Timur, Gua Jomblang pernah dijadikan tempat pengambilan gambar
Amazing Race Amerika pada tahun 2011. Gua vertikal yang bertipe collapse doline
ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada
di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk
sinkhole atau sumuran dengan luas mulut gua sekitar 50 meter persegi. Dalam
bahasa Jawa sumuran juga dikenal dengan istilah luweng, hingga gua ini pun
sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.
Alamat Goa Jomblang: Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi : Click Disini !
4. Candi Sambisari
Tak ada perasaan aneh yang menghinggapi Karyowinangun
pada sebuah pagi di tahun 1966. Tapi sebuah kejadian langka dialaminya di sawah
kala itu, ketika sedang mengayunkan cangkulnya ke tanah. Cangkul yang diayunkan
ke tanah membentur sebuah batu besar yang setelah dilihat memiliki pahatan pada
permukaannya. Karyowinangun dan warga sekitar pun merasa heran dengan
keberadaan bongkahan batu itu.
Dinas kepurbakalaan yang mengetahui adanya temuan itu
pun segera datang dan selanjutnya menetapkan areal sawah Karyowinangun sebagai
suaka purbakala. Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari
candi yang mungkin terkubur di bawah areal sawah. Penggalian akhirnya dilakukan
hingga menemukan ratusan bongkahan batu lain beserta arca-arca kuno. Dan benar,
batu-batu itu memang merupakan komponen sebuah candi.
Selang 21 tahun sesudahnya, keindahan candi akhirnya
bisa dinikmati. Bangunan candi yang dinamai Sambisari itu berdiri megah di
Dusun Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, 10
kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Anda bisa menjangkau dengan berkendara
melewati lintas jalan Yogya-Solo hingga menemukan papan penunjuk menuju candi
ini. Selanjutnya, anda tinggal berbelok ke kiri mengikuti alur jalan.
Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara tahun
812 - 838 M, kemungkinan pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi
terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar
yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara
satu pagar lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. Masih
sebagai pembatas, terdapat 8 buah lingga patok yang tersebar di setiap arah
mata angin.
Bangunan candi induk cukup unik karena tidak
mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Kaki candi sekaligus berfungsi
sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos,
tanpa relief atau hiasan apapun. Beragam hiasan yang umumnya berupa simbar baru
dijumpai pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar. Hiasan itu sekilas
seperti motif-motif batik.
Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa
menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan
ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Sambisari dan
merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah
dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.
Selasar selebar 1 meter akan dijumpai setelah
melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Mengelilinginya, anda
akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca. Di sisi utara,
terdapat arca Dewi Durga (isteri Dewa Siwa) dengan 8 tangan yang masing-masing
menggenggam senjata. Sementara di sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi
Durga). Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang
dikalungkan di lehernya.
Memasuki bilik utama candi induk, bisa dilihat
lingga dan yoni berukuran cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaannya
menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga
dan yoni di bilik candi induk ini juga dipakai untuk membuat air suci.
Biasanya, air diguyurkan pada lingga dan dibiarkan mengalir melewati parit
kecil pada yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.
Keluar dari candi induk dan menuju ke barat, anda
bisa melihat ketiga candi perwara(pendamping) yang menghadap ke arah
berlawanan. Ada dugaan bahwa candiperwara ini sengaja dibangun tanpa atap sebab
ketika penggalian tak ditemukan batu-batu bagian atap. Bagian dalam candi perwara
tengah memiliki lapik bujur sangkar yang berhias naga dan padmasana (bunga
teratai) berbentuk bulat cembung di atasnya. Kemungkinan, padmasana dan lapik
dipakai sebagai tempat arca atau sesajen.
Bila telah puas menikmati keindahan candi, anda bisa
menuju ke ruang informasi. Beberapa foto yang menggambarkan lingkungan sawah
Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi ketika ditemukan bisa
ditemui. Ada pula foto-foto tentang proses penggalian dan rekonstruksi candi
yang berjalan puluhan tahun, termasuk foto benda-benda lain yang ditemukan
selama penggalian, berupa arca dari perunggu yang kini disimpan di Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Keindahan Candi Sambisari yang kini bisa kita
nikmati merupakan hasil kerja keras para arkeolog selama 21 tahun. Candi yang
semula mirip puzzle raksasa, sepotong demi sepotong disusun kembali demi
lestarinya satu lagi warisan kebudayaan agung di masa silam.
Alamat Candi Sambisari : Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Peta Lokasi : Click Disini !
5. Cave Tubing Kalisuci
Kabupaten Gunungkidul selama ini dikenal sebagai
kawasan yang tandus dan gersang karena hampir semua topografi wilayahnya
terdiri dari perbukitan kapur atau yang lebih dikenal dengan istilah perbukitan
karst. Saat musim kemarau tiba, warna hijau tanaman segera berubah menjadi
kecoklatan akibat meranggas. Namun, di balik kegersangan perbukitan karst
Gunungkidul menyimpan jutaan potensi wisata yang jarang ditemui di tempat lain.
Salah satunya adalah gua-gua indah yang tersembunyi di perut bumi dengan sungai
yang mengalir deras di dalamnya.
Bagi Anda penggemar Cave Tubing atau susur gua, maka
tempat wisata di Jogja yang terbaik bisa Anda kunjungi adalah Goa Pindul. Goa
Pindul adalah salah satu goa yang terbentuk dari proses batuan karst dalam
waktu jutaan tahun hingga membentuk gua dan sungai bawah tanah yang sangat
eksotik. Di tempat ini Anda bisa memilih, ingin menyusuri gua, atau bisa juga
menikmati sungi bawah tanah berombongan dengan memakai ban dalam sebagai body rafting.
Goa Pindul selalu dipadati wisatawan dan surga tersembunyi ini memang sedang
naik daun. Jika tertarik, silahkan datang ke Gunung Kidul, DIY.
Alamat Cave Tubing Kalisuci : Samanu, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Peta Lokasi : Click Disini !
6. Pantai Siung
Tempat wisata di Jogja ketidga ini perlu Anda tempuh
melalui peisir selatan pantai Jogja, sampai Anda menemukan sebuah pantai dengan
nama Pantai Siung. Disini tak jau berbeda kondisinya dengan pantai lain, namun
yang menjadi surga tersembunyi adalah tebing-tebing tinggi dan curam di bibir
pantai yang bisa kamu panjat. Pantai Siung ini adalah tempat terbaik bagi Anda
para pecinta olahraga panjat tebing. Daya tarik tebing di pantai ini luar
biasa. Adrenalin yang meningkat saat memanjati celah-celah tebing berpadu
dengan nikmatnya pemandangan laut selatan yang biru bercampur dengan ombak
besar yang saling berkejaran hingga berdebur pecah di bagian bawah tebing. Ada
kurang lebih 250 jalur panjat yang bisa Anda pilih.
Objek wisata Gunungkidul yang satu ini terkenal
dengan arena panjat tebingnya dengan ketersediaan 250 jalur pemanjatan yang
masing-masing memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pantai Siung
memiliki hamparan pasir yang putih, dikenal dengan batu karangnya yang
berukuran raksasa.
Para penggemar olah raga panjat tebing tentu saja
akrab dengan pantai ini. Sejumlah event panjat tebing skala nasional dan
internasional pernah digelar di tempat wisata Gunungkidul yang satu ini.
Tetapi, untuk dapat sampai ke pantai di Jogja yang
satu ini, Anda harus menempuh medan perjalanan yang cukup menantang. Cara
paling populer untuk dapat tiba di pantai Siung adalah dengan mengendarai motor
atau mobil, sebab cukup sukar menemukan angkutan umum yang dapat mengantarkan
Anda ke sana.
Alamat Pantai Siung: Desa Purwodadi, Kecamatan
Tepus, Kab. Gunungkidul, Yogyakarta
Peta lokasi: Click Disini !
Koordinat GPS: -8.181754,110.68312
7. Pantai Pok Tunggal
Ada yang pernah bilang dengan nada kecewa jika
kebanyakan tempat wisata di Yogyakarta terutama pantai, tidak seindah yang
dibayangkan sebab berpasir abu-abu. Namun kekecewaan ini tak akan Anda temui
jika sudah menjajal salah satu pantai pasir putih di Jogja ini: Pantai Pok Tunggal. Pantai Pok Tunggal letaknya memang masih tersembunyi (walaupun
sekarang sudah semakin ramai pengunjung), dan untuk mencapai tempat ini Anda
bisa menggunakan kendaraan menyusuri sisi timur Pantai Indrayanti. Pantai ini
ikonik dengan pohon Duras yang menjadi sejarah penamaan pantai indah ini. Pohon
ini memiliki pangkal pohon atau pok satu saja, sehingga muncul nama Pok
Tunggal. Pemandangannya dijamin tak mengecewakan.
Keberadaan Pantai Pok Tunggal Gunungkidul menawarkan
salah satu keindahan panorama laut dari sekian banyak wisata pantai di
Gunungkidul, seperti Pantai Indrayanti, Pantai Baron, dan Pantai Jogan.
Jika Pantai Jogan indentik dengan keajaiban air
terjunnya, maka Pantai Pok Tunggal merupakan wisata pantai yang ikonik di mana
terdapat satu batang pohon Duras yang tumbuh rindang tepat di bibir pantai dan
menjadi ikon Pantai Pok Tunggal tersebut.
Pesona keindahan puluhan pantai yang membentang
sepanjang pesisir Gunungkidul Yogyakarta seolah menjadi surga tersembunyi di
balik gugusan perbukitan kapur yang selama ini identik dengan kawasan
Gunungkidul.
Perjalanan dari pusat kota Yogyakarta ke Pantai Pok
Tunggal Gunungkidul terbilang cukup mendebarkan, terutama setelah melewati Kota
Wonosari menuju lokasi pantai.
Pada 2 kilometer terakhir menjelang lokasi, jalanan
cukup sulit, sempit, lebih banyak kelokan, bahkan cenderung terjal. Sesekali
adrenalin akan terpacu saat melintasi jalanan menikung tajam dengan bongkahan
karang besar menjorok tepat di atas kepala. Sungguh pemandangan yang terlihat
masih sangat alami
Pantai Gunungkidul yang satu ini terkenal dengan
pemandangan pohon duras yang tumbuh di area sebelum memasuki pantai. Pantai Pok
Tunggal menawarkan keindahan hamparan pasir putih dan barisan tebing tegak
lurus dengan ketinggian tebing mencapai 40 m hingga 60 m.
Spot wisata Gunungkidul ini memiliki ombak laut yang
tenang serta Anda juga dapat menjumapi sumber mata air tawar yang mengalir
melalui aliran sungai bawah tanah di pantai ini. Jika Anda beruntung, Anda
dapat menyaksikan kawanan monyet liar yang melompat di balik tebing pada arah
timur pantai.
Cara terbaik menikmati objek wisata Gunungkidul yang
satu ini adalah dengan berkemah serta menikmati sunset menawan di kawasan
pantai ini. Anda hanya perlu membayar tiket masuk Pantai Pok Tunggal sebesar Rp
2 ribu per orang.
Alamat Pantai Pok Tunggal: Desa Tepus, Kecamatan
Tepus, Kab. Gunungkidul, Yogyakarta
Peta lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -8.155144,110.621334
_____________________________________________________
Index :
Wisata Jogja, Wisata Di Jogja, Tempat Wisata Jogja, Wisata Pantai Jogja, Wisata Ke Jogja, Wisata Jogja Murah, Paket Wisata Jogja, Wisata Kuliner Jogja, Wisata Alam Jogja, Wisata Jogja Kota, Wisata Malam Jogja, Wisata Jogja Dan Sekitarnya, Wisata Jogja Malam, Paket Wisata Jogja Murah, Peta Wisata Jogja, Desa Wisata Jogja, Wisata Jogja Bay, Wisata Jogja Bay Waterpark, Wisata Jogja Bay Park, Wisata Jogja 2016, Wisata Jogja Terbaru, Wisata Jogja Murah, Wisata Jogja Pantai, Wisata Jogja Malam Hari, Wisata Jogja Gunung Kidul, Wisata Jogja Dekat Malioboro
Tag :
Jogja Wisata, Lokasi Wisata Jogja, Lokasi Wisata Di Jogja, Tujuan Wisata Jogja, Tempat2 Wisata Di Jogja, Rute Wisata Jogja, Biro Wisata Jogja, Tujuan Wisata Di Jogja, Info Wisata Jogja, Wisata Sekitar Jogja, Wisata Merapi Jogja, Biro Wisata Di Jogja, Wisata Menarik Di Jogja, Wisata Baru Di Jogja, Tiket Wisata Jogja, Wisata Unik Jogja, Wisata Borobudur Jogja, Wisata Baru Jogja, Biaya Wisata Ke Jogja, Kawasan Wisata Jogja, Tempat2 Wisata Jogja, Wisata Keluarga Jogja, Tips Wisata Ke Jogja, Rute Wisata Di Jogja, Harga Wisata Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar