Pariwisata Yogyakarta

Melakukan wisata ke daerah yang terkenal sebagai tujuan wisata favorit bisa dijadikan pilihan untuk menghabiskan liburan. Indonesia memang kaya akan tempat-tempat yang memberikan banyak keunikan dan keindahan. Sehingga memiliki daya magnet tersendiri untuk dikunjungi. Salah satu kota yang memiliki beragam tempat wisata ialah Yogyakarta. Wisata di kota ini tidak kalah indahnya dengan BaliLombok, dan Banyuwangi. Daerah Istimewa Yogyakarta sudah sejak lama dikenal sebagai kota tujuan wisata yang banyak digemari.

Tidak hanya oleh wisatawan dalam negeri namun juga mancanegara, agar kunjungan Anda semakin berkesan berikut referensi tempat wisata paling terkenal di Kota Gudeg ini:



1. Candi Prambanan






Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atauPhoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karanauntuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.

Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi.


Alamat Candi Prambanan: Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta | (0274) 496401
Peta Lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -7.751919,110.492006 



2. Air Terjun Sri Gethuk




Eksotisme Grand Canyon di daerah utara Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.

Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. 




Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.


Keterangan:
Wisata Air Terjun Sri Gethuk sepenuhnya dikelola oleh masyarakat Desa Bleberan
Alamat Air Terjun Sri Gethuk: Bleberan Playen, Kab. Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -7.945841,110.487665



3. Gua Jomblang






Gua Jomblang merupakan salah satu dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan serta keindahan tak terbantahkan. Berlokasi di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur, Gua Jomblang pernah dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika pada tahun 2011. Gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran dengan luas mulut gua sekitar 50 meter persegi. Dalam bahasa Jawa sumuran juga dikenal dengan istilah luweng, hingga gua ini pun sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.


Alamat Goa Jomblang: Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -8.028667,110.638361 



4. Candi Sambisari






Tak ada perasaan aneh yang menghinggapi Karyowinangun pada sebuah pagi di tahun 1966. Tapi sebuah kejadian langka dialaminya di sawah kala itu, ketika sedang mengayunkan cangkulnya ke tanah. Cangkul yang diayunkan ke tanah membentur sebuah batu besar yang setelah dilihat memiliki pahatan pada permukaannya. Karyowinangun dan warga sekitar pun merasa heran dengan keberadaan bongkahan batu itu.

Dinas kepurbakalaan yang mengetahui adanya temuan itu pun segera datang dan selanjutnya menetapkan areal sawah Karyowinangun sebagai suaka purbakala. Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari candi yang mungkin terkubur di bawah areal sawah. Penggalian akhirnya dilakukan hingga menemukan ratusan bongkahan batu lain beserta arca-arca kuno. Dan benar, batu-batu itu memang merupakan komponen sebuah candi.


Selang 21 tahun sesudahnya, keindahan candi akhirnya bisa dinikmati. Bangunan candi yang dinamai Sambisari itu berdiri megah di Dusun Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, 10 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Anda bisa menjangkau dengan berkendara melewati lintas jalan Yogya-Solo hingga menemukan papan penunjuk menuju candi ini. Selanjutnya, anda tinggal berbelok ke kiri mengikuti alur jalan.

Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara tahun 812 - 838 M, kemungkinan pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara satu pagar lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. Masih sebagai pembatas, terdapat 8 buah lingga patok yang tersebar di setiap arah mata angin.

Bangunan candi induk cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Kaki candi sekaligus berfungsi sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos, tanpa relief atau hiasan apapun. Beragam hiasan yang umumnya berupa simbar baru dijumpai pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar. Hiasan itu sekilas seperti motif-motif batik.

Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.

Selasar selebar 1 meter akan dijumpai setelah melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Mengelilinginya, anda akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca. Di sisi utara, terdapat arca Dewi Durga (isteri Dewa Siwa) dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sementara di sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi Durga). Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan di lehernya.

Memasuki bilik utama candi induk, bisa dilihat lingga dan yoni berukuran cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga dan yoni di bilik candi induk ini juga dipakai untuk membuat air suci. Biasanya, air diguyurkan pada lingga dan dibiarkan mengalir melewati parit kecil pada yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.

Keluar dari candi induk dan menuju ke barat, anda bisa melihat ketiga candi perwara(pendamping) yang menghadap ke arah berlawanan. Ada dugaan bahwa candiperwara ini sengaja dibangun tanpa atap sebab ketika penggalian tak ditemukan batu-batu bagian atap. Bagian dalam candi perwara tengah memiliki lapik bujur sangkar yang berhias naga dan padmasana (bunga teratai) berbentuk bulat cembung di atasnya. Kemungkinan, padmasana dan lapik dipakai sebagai tempat arca atau sesajen.

Bila telah puas menikmati keindahan candi, anda bisa menuju ke ruang informasi. Beberapa foto yang menggambarkan lingkungan sawah Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi ketika ditemukan bisa ditemui. Ada pula foto-foto tentang proses penggalian dan rekonstruksi candi yang berjalan puluhan tahun, termasuk foto benda-benda lain yang ditemukan selama penggalian, berupa arca dari perunggu yang kini disimpan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Keindahan Candi Sambisari yang kini bisa kita nikmati merupakan hasil kerja keras para arkeolog selama 21 tahun. Candi yang semula mirip puzzle raksasa, sepotong demi sepotong disusun kembali demi lestarinya satu lagi warisan kebudayaan agung di masa silam.


Alamat Candi Sambisari : Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Peta Lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -7.76247222222222, 110.446861111111



5. Cave Tubing Kalisuci



Kabupaten Gunungkidul selama ini dikenal sebagai kawasan yang tandus dan gersang karena hampir semua topografi wilayahnya terdiri dari perbukitan kapur atau yang lebih dikenal dengan istilah perbukitan karst. Saat musim kemarau tiba, warna hijau tanaman segera berubah menjadi kecoklatan akibat meranggas. Namun, di balik kegersangan perbukitan karst Gunungkidul menyimpan jutaan potensi wisata yang jarang ditemui di tempat lain. Salah satunya adalah gua-gua indah yang tersembunyi di perut bumi dengan sungai yang mengalir deras di dalamnya.

Bagi Anda penggemar Cave Tubing atau susur gua, maka tempat wisata di Jogja yang terbaik bisa Anda kunjungi adalah Goa Pindul. Goa Pindul adalah salah satu goa yang terbentuk dari proses batuan karst dalam waktu jutaan tahun hingga membentuk gua dan sungai bawah tanah yang sangat eksotik. Di tempat ini Anda bisa memilih, ingin menyusuri gua, atau bisa juga menikmati sungi bawah tanah berombongan dengan memakai ban dalam sebagai body rafting. Goa Pindul selalu dipadati wisatawan dan surga tersembunyi ini memang sedang naik daun. Jika tertarik, silahkan datang ke Gunung Kidul, DIY.


Alamat Cave Tubing Kalisuci : Samanu, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Peta Lokasi : Click Disini !



6. Pantai Siung




Tempat wisata di Jogja ketidga ini perlu Anda tempuh melalui peisir selatan pantai Jogja, sampai Anda menemukan sebuah pantai dengan nama Pantai Siung. Disini tak jau berbeda kondisinya dengan pantai lain, namun yang menjadi surga tersembunyi adalah tebing-tebing tinggi dan curam di bibir pantai yang bisa kamu panjat. Pantai Siung ini adalah tempat terbaik bagi Anda para pecinta olahraga panjat tebing. Daya tarik tebing di pantai ini luar biasa. Adrenalin yang meningkat saat memanjati celah-celah tebing berpadu dengan nikmatnya pemandangan laut selatan yang biru bercampur dengan ombak besar yang saling berkejaran hingga berdebur pecah di bagian bawah tebing. Ada kurang lebih 250 jalur panjat yang bisa Anda pilih.

Objek wisata Gunungkidul yang satu ini terkenal dengan arena panjat tebingnya dengan ketersediaan 250 jalur pemanjatan yang masing-masing memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pantai Siung memiliki hamparan pasir yang putih, dikenal dengan batu karangnya yang berukuran raksasa.

Para penggemar olah raga panjat tebing tentu saja akrab dengan pantai ini. Sejumlah event panjat tebing skala nasional dan internasional pernah digelar di tempat wisata Gunungkidul yang satu ini.

Tetapi, untuk dapat sampai ke pantai di Jogja yang satu ini, Anda harus menempuh medan perjalanan yang cukup menantang. Cara paling populer untuk dapat tiba di pantai Siung adalah dengan mengendarai motor atau mobil, sebab cukup sukar menemukan angkutan umum yang dapat mengantarkan Anda ke sana.




Alamat Pantai Siung: Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kab. Gunungkidul, Yogyakarta
Peta lokasi: Click Disini !
Koordinat GPS: -8.181754,110.68312



7. Pantai Pok Tunggal




Ada yang pernah bilang dengan nada kecewa jika kebanyakan tempat wisata di Yogyakarta terutama pantai, tidak seindah yang dibayangkan sebab berpasir abu-abu. Namun kekecewaan ini tak akan Anda temui jika sudah menjajal salah satu pantai pasir putih di Jogja ini: Pantai Pok Tunggal. Pantai Pok Tunggal letaknya memang masih tersembunyi (walaupun sekarang sudah semakin ramai pengunjung), dan untuk mencapai tempat ini Anda bisa menggunakan kendaraan menyusuri sisi timur Pantai Indrayanti. Pantai ini ikonik dengan pohon Duras yang menjadi sejarah penamaan pantai indah ini. Pohon ini memiliki pangkal pohon atau pok satu saja, sehingga muncul nama Pok Tunggal. Pemandangannya dijamin tak mengecewakan.

Keberadaan Pantai Pok Tunggal Gunungkidul menawarkan salah satu keindahan panorama laut dari sekian banyak wisata pantai di Gunungkidul, seperti Pantai Indrayanti, Pantai Baron, dan Pantai Jogan.

Jika Pantai Jogan indentik dengan keajaiban air terjunnya, maka Pantai Pok Tunggal merupakan wisata pantai yang ikonik di mana terdapat satu batang pohon Duras yang tumbuh rindang tepat di bibir pantai dan menjadi ikon Pantai Pok Tunggal tersebut.

Pesona keindahan puluhan pantai yang membentang sepanjang pesisir Gunungkidul Yogyakarta seolah menjadi surga tersembunyi di balik gugusan perbukitan kapur yang selama ini identik dengan kawasan Gunungkidul.

Perjalanan dari pusat kota Yogyakarta ke Pantai Pok Tunggal Gunungkidul terbilang cukup mendebarkan, terutama setelah melewati Kota Wonosari menuju lokasi pantai.

Pada 2 kilometer terakhir menjelang lokasi, jalanan cukup sulit, sempit, lebih banyak kelokan, bahkan cenderung terjal. Sesekali adrenalin akan terpacu saat melintasi jalanan menikung tajam dengan bongkahan karang besar menjorok tepat di atas kepala. Sungguh pemandangan yang terlihat masih sangat alami

Pantai Gunungkidul yang satu ini terkenal dengan pemandangan pohon duras yang tumbuh di area sebelum memasuki pantai. Pantai Pok Tunggal menawarkan keindahan hamparan pasir putih dan barisan tebing tegak lurus dengan ketinggian tebing mencapai 40 m hingga 60 m.

Spot wisata Gunungkidul ini memiliki ombak laut yang tenang serta Anda juga dapat menjumapi sumber mata air tawar yang mengalir melalui aliran sungai bawah tanah di pantai ini. Jika Anda beruntung, Anda dapat menyaksikan kawanan monyet liar yang melompat di balik tebing pada arah timur pantai.

Cara terbaik menikmati objek wisata Gunungkidul yang satu ini adalah dengan berkemah serta menikmati sunset menawan di kawasan pantai ini. Anda hanya perlu membayar tiket masuk Pantai Pok Tunggal sebesar Rp 2 ribu per orang.


Alamat Pantai Pok Tunggal: Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kab. Gunungkidul, Yogyakarta
Peta lokasi : Click Disini !
Koordinat GPS: -8.155144,110.621334








_____________________________________________________
Index : 
Wisata Jogja, Wisata Di Jogja, Tempat Wisata Jogja, Wisata Pantai Jogja, Wisata Ke Jogja, Wisata Jogja Murah, Paket Wisata Jogja, Wisata Kuliner Jogja, Wisata Alam Jogja, Wisata Jogja Kota, Wisata Malam Jogja, Wisata Jogja Dan Sekitarnya, Wisata Jogja Malam, Paket Wisata Jogja Murah, Peta Wisata Jogja, Desa Wisata Jogja, Wisata Jogja Bay, Wisata Jogja Bay Waterpark, Wisata Jogja Bay Park, Wisata Jogja 2016, Wisata Jogja Terbaru, Wisata Jogja Murah, Wisata Jogja Pantai, Wisata Jogja Malam Hari, Wisata Jogja Gunung Kidul, Wisata Jogja Dekat Malioboro

Tag : 
Jogja Wisata, Lokasi Wisata Jogja, Lokasi Wisata Di Jogja, Tujuan Wisata Jogja, Tempat2 Wisata Di Jogja, Rute Wisata Jogja, Biro Wisata Jogja, Tujuan Wisata Di Jogja, Info Wisata Jogja, Wisata Sekitar Jogja, Wisata Merapi Jogja, Biro Wisata Di Jogja, Wisata Menarik Di Jogja, Wisata Baru Di Jogja, Tiket Wisata Jogja, Wisata Unik Jogja, Wisata Borobudur Jogja, Wisata Baru Jogja, Biaya Wisata Ke Jogja, Kawasan Wisata Jogja, Tempat2 Wisata Jogja, Wisata Keluarga Jogja, Tips Wisata Ke Jogja, Rute Wisata Di Jogja, Harga Wisata Jogja



Tidak ada komentar:

Posting Komentar